Selamat Datang Di Gudang e-Book
Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Products Get our latest products by subscribing this site

Banjir Darah Di Tambun Tulang

Rp.15,000.00
Description ............. Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito BANJIR DARAH DI TAMBUN TULANG ________________________________________ Kiai Bangkalan menggeletak di lantai batu dalam Goa Belerang. Sedikit pun tubuh itu tidak bergerak lagi karena nafasnya sudah sejak lama meninggalkan tubuh! Orang tua itu menggeletak menelentang. Dua buah keris kecil yang panjangnya hanya tiga perempat jengkal berhulu gading menancap di tubuh Kiai Bangkalan. Darah bercucuran menutupi seluruh wajahnya. Dalam jari-jari tangan kiri Kiat Bangkalan tergenggam secarik kertas tebal empat persegi. Sedang tepat di ujung jari telunjuk tangan kanannya, yaitu pada lantai batu tergurat tulisan: TAMBUN TULANG Pendekar 212 Wiro Sableng yang berdiri di dekat tubuh tak bernyawa Kiai Bangkalan tidak mengetahui apa arti dua buah kata itu. Apakah nama seseorang yaitu manusia yang telah membunuh orang tua itu, ataukah nama sebuah tempat. Yang diketahuinya ialah bahwa si orang tua telah menuliskan dua buah kata itu pada saat-saat menjelang detik kematiannya karena ujung jari tangan yang dipakai menulis masih terletak kaku di atas huruf terakhir kata yang kedua. Diam-diam Wiro Sableng memaki dirinya sendiri. Seharusnya dia datang lebih cepat ke Goa Belerang itu sehingga nasib malang begitu tidak terjadi atas diri si orang tua. Kiai Bangkalan tempo hari telah menyuruhnya datang dan menjanjikan akan memberi pelajaran tentang ilmu pengobatan. Kini dia datang terlambat Kiai Bangkalan hanya tinggal tubuh kasarnya saja lagi! Perlahan-lahan pendekar muda ini berlutut di samping tubuh Kiai Bangkalan. Diperhatikannya kertas tebal empat persegi yang tergenggam di tangan kiri Kiai Bangkalan. Ternyata kertas tebal ini adalah robekan kulit sebuah buku. Dan pada kertas itu tertulis: SERIBU MACAM ILMU PENGOBATAN
Mau di Baca Online, atau Download

Hantu Bara Kaliatus

Rp. 15,000.00
Description.............Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : 103 HANTU BARA KALIATUS ________________________________________ Sosok yang tegak di atas batu besar di tengah sungai bukain lain adalah La Tandai alias Hantu Bara Kaliatus. Sepasang matanya masing-masing memiliki dua bola mata berwarna merah seperti bara menyala menatap angker ke arah Lakasipo. Saat itu Lakasipo masih duduk di atas Laekakienam kuda tunggangannya yang berkaki enam sementara Wiro, Naga Kuning dan Setan Ngompol masih berada dalam genggaman tangannya, belum sempat dimasukkan ke dalam kocek jerami "Mahluk apa itu gerangan”... kata Naga Kuning. Kepalanya seperti padupaan! Ada bara menyala” “Lihat matanya!”.. Naga Kuning berucap. “Setiap mata ada dua bola mata” “Ya,.. Aku juga sudah melihat. Jangan-jangan mahluk ini punya empat biji di kantong menyannya!” kata Wiro pula sambil tertawa cekikikan. “Kalian jangan bergurau saja!” bentak Setan Ngompol. “Aku punya firasat bahaya besar mengancam Lakasipo. Berarti mengancam kita bertiga!”. SANG SURYA MASIH BELUM memperlihatkan diri. Udara di penghujung malam itu masih diremangi kegelapan. Angin dingin masih mencucuk menembus kulit sampai ke tulang. Hampir tak dapat dipercaya, dalam kegelapan seperti itu, di kawah Gunung Latinggimeru berkelebat satu bayangan. Gerakannya cepat, sulit ditangkap mata biasa. Bayangan ini melompat dari satu gundukan batu ke gundukan batu lainnya. Lalu sesekali kakinya menendang dan "byaaarr!" Gundukan batu hancur berarrtakan! Batu-batu yang ada dalam kawah Gunung Latinggimeru itu bukan batu biasa. Tapi adalah batu-batu yang sejak ratusan tahun telah berubah menjadi bara merah menyala dan tentunya panasnya bukan alang kepalang. Jangankan untuk dipijak, berada cukup dekat saja panasnya seolah mampu membakar seseorang. Apalagi di dalam kawah terdapat cairan lahar merah mengepulkan asap panas dan sesekali mencuatkan lidah api sampai setinggi satu tombak! Namun sosok yang berkelebat dari satu batu ke batu lainnya itu sama sekali tidak mengalami cidera kedua kakinya. Kelebatan tubuhnya yang mengeluarkan angin deras membuat cairan lahar bergetar mengeluarkan riak se-olah mendidih. Kalau sosok yang berkelebat di dalam kawah itu bukan sebangsa hantu atau setan tetapi manusia adanya maka pastilah dia memiliki ilmu kenukilan yang luar biasa. .
Mau di Baca Online atau Download

Cinta Tiga Ratu

Rp.15,000.00
Description .............Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Episode 163 CINTA TIGA RATU ________________________________________ DI BAWAH badai dahsyat yang melanda kawasan laut utara Datuk Api Batu Neraka, salah seorang tokoh silat kepercayaan Ratu Laut Utara sampai di selatan Pulau Karimunjawa. Dia datang bersama Ning Kameswari, seorang gadis cantik yang merupakan pembantu Ratu Laut Utara sekaligus kekasih gelap sang Datuk. Mereka sengaja mencari bagian pantai yang agak ketinggian agar dapat melihat jelas keadaan di sekitarnya. Walau badai membuncah dan matahari belum muncul di ufuktimur namun terpisah sekitar dua puluh langkah di hadapannya sang Datuk dapat melihat dua orang berada di tepi pasir, di bagian pantai yang dangkal. "Dua orang itu, kau mungkin tidak kenal mereka. Tapi aku tahu mereka adalah Bujang Gila Tapak Sakti dan Bidadari Angin Timur" kata Datuk Api Batu Neraka pada Kameswari. Orang tua bersorban dan berjubah putih Ini mempunyai mulut lebar mulai dari bawah kuping kiri sampai kuping kanan.Tenggorokan selalu bergerak-gerak seperti dia tengah menelan sesuatu. Urat leher menyembul merah.
Baca Online 

Dendam Mahluk Alam Roh

Rp. 15,000.00
......... Wiro Sableng Karya: Bastian Tito Episode 160 DENDAM MAHLUK ALAM ROH ________________________________________ Melihat Purnama menyerbu dengan kapak sakti Luhrembulan cepat putar Pedang Naga Suci 212 lalu dengan sebat dibabatkan ke arah lawan. Ternyata serangan Purnama hanya tipuan belaka. Karena begitu dia melihal gerakan tangan Luhrembutan yang memegang pedang. Purnama cepat rundukkan kepala Pedang Naga Suci 212 lewat di atas kepala Purnama. sempat membabat putus sejumput rambutnya yang hitam dan membuat gadis ini terpekik, Dalam keadaan sekujur tubuh terasa dingin akibat serangan pedang. Purnama masih mampu lancarkan serangan ke dua berupa babatan kapak membalik ke atas. "Purnama Jangan!" Teriak Wiro. Namun terlambat.

Mau di Baca Online atau

Raja Rencong dari Utara

Rp. 15,000.00
- Wiro sableng, Karya : Bastian Tito,Judul : Raja Rencon Dari Utara
............................. DISAMPING BUKIT KARANG YANG curam itu terletak sebuah bangunan batu yang dikelilingi tembok setinggi sepuluh tombak. Diluar tembok berderet-deret barisan pohon kelapa yang daunnya melambai-lambai ditiup angin laut. Bangunan yang terletak didekat pantai initerdiri dari sebuah rumah besar yang pada kedua ujungnya terdapat sebuah bangunan bertingkat berbentuk menara. Bangunan ini adalah sebuah pesantren yang dipimpin oleh seorang Kyai bernama Suhudilah. Karena itulah pesantren ini dinamakan Pesantren Suhudilah. Disamping ilmu agama Kyai Suhudilah juga mengajarkan ilmu silat dan ilmu kesaktian kepada murid2nya. Karena Kyai Suhudilah lama sekali bermukim di Turki, maka jurus2 ilmu silatnya banyak dipengaruhi oleh jurus2 silat Turki. Dengan sendirinya ilmu silat tersebut disamping aneh juga hebat sekali. Pada masa itu nama Pesantren Suhudilah telah terkenal didelapan penjuru angin Pulau Andalas bahkan juga sampai2 ketanah Jawa. Mau di Baca Online atau mau di Download

Rahasia Lukisan Telanjang

Rp. 15.000.00
- Wiro Sableng Karya : Bastian Tito Judul : RAHASIA LUKISAN TELANJANG __________________________________ LANGIT terang cerah tiada berawan. Matahari bersinar megah. Serombongan burung-burung pipit berarak dari arah tenggara lalu lenyap di langit sebelah barat. Seorang pemuda gagah berjalan lenggang kangkung seenaknya di satu lamping gunung. Keterikan sinar matahari tiada diperdulikannya. Bahkan sambil berjalan itu dia bersiul-siul entah membawakan lagu apa. Suara siulannya menggema sepanjang jalan seantero lamping gunung. Bila seorang tokoh silat dunia persilatan mendengar suara siulan yang keras tiada menentu itu, segera dia akan maklum bahwa orang yang mengeluarkan siulan itu bukan lain daripada Wiro Sableng, pemuda gagah yang bergelar Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212. Di satu tempat Wiro hentikan langkahnya. Dia memandang ke bawah. Luar biasa sekali keindahan alam yang dilihatnya. Pohon-pohon menghijau di kejauhan. Di utara dua buah gunung menjulang tinggi laksana raksasa penjaga negeri. Di barat sebuah sungai laksana seekor ular besar meliuk-liuk memantulkan cahaya putih perak karena ditimpa sinar matahari.
Silahkan Mau Baca Online atau Mau di Download

Artikel

a

Arsip Blog

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kumpulan E-book Wiro Sableng - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template supported super blog pedia
Proudly powered by Blogger